Sumber foto : DEPOKPOS |
Dalam kesempatan kali ini, saya akan membahas mengenai Manajemen Keuangan. Manajemen keuangan sendiri adalah cara mengelola sumber-sumber dana dan mengalokasikan dana tersebut secara efektif dan efesien dalam suatu kegiatan usaha atau bisnis. Simplenya, menurut saya sendiri, inti dari manajemen keuangan adalah mengatur keuangan agar PENGELUARAN LEBIH SEDIKIT DIBANDING PEMASUKAN.
Untuk membangun suatu usaha kita pastinya memerlukan dana. Jika kita sudah memanajemen keuangan kita dengan baik sejak dini, maka dana bukanlah suatu hal yang harus dipikirkan lagi karna dana sudah tersedia dari tabungan yang kita miliki. Namun sumber dana tidak hanya berasal dari tabungan kita, diantaranya :
1. Aset Pribadi
Aset pribadi meliputi tabungan yang kita miliki, dan barang-barang atau investasi lainnya yang bisa kita tukar dengan uang. Contoh aset pribadi, motor, mobil, rumah, dll. Membuka usaha dengan menggunakan aset pribadi adalah cara yang PALING AMAN, karena kita terhindar dari utang apapun.
Aset pribadi meliputi tabungan yang kita miliki, dan barang-barang atau investasi lainnya yang bisa kita tukar dengan uang. Contoh aset pribadi, motor, mobil, rumah, dll. Membuka usaha dengan menggunakan aset pribadi adalah cara yang PALING AMAN, karena kita terhindar dari utang apapun.
2. Kredit Beragunan
Program ini biasa dikeluarkan oleh bank. Dimana kita memberikan jaminan kepada bank, entah berupa aset atau hal lainnya, dan setelah itu bank memberikan kita pinjaman. Besarnya pinjaman yang diberikan bank, ditentukan oleh jaminan yang kita berikan kepada bank tersebut. Oleh karena adanya jaminan, jangka waktu yang diberikan bank pun cukup panjang, sehingga nominal yang kita bayar per bulannya relatif rendah.
Program ini biasa dikeluarkan oleh bank. Dimana kita memberikan jaminan kepada bank, entah berupa aset atau hal lainnya, dan setelah itu bank memberikan kita pinjaman. Besarnya pinjaman yang diberikan bank, ditentukan oleh jaminan yang kita berikan kepada bank tersebut. Oleh karena adanya jaminan, jangka waktu yang diberikan bank pun cukup panjang, sehingga nominal yang kita bayar per bulannya relatif rendah.
3. Kredit Tanpa Agunan (KTA)
Selain itu, jika kita tidak memiliki jaminan, kita bisa menggunakan program ini. Umumnya peminjaman KTA dimulai dari 1 juta sampai 300 juta. Dan yang harus kita perhatikan, biasanya jangka waktu yang diberikan oleh bank/jasa keuangan tersebut relatif pendek, sehingga nominal yang harus kita bayar perbulannya relatif tinggi. Beberapa jasa keuangan dan bank sudah menyediakan pelayanan KTA secara online untuk saat ini.
Selain itu, jika kita tidak memiliki jaminan, kita bisa menggunakan program ini. Umumnya peminjaman KTA dimulai dari 1 juta sampai 300 juta. Dan yang harus kita perhatikan, biasanya jangka waktu yang diberikan oleh bank/jasa keuangan tersebut relatif pendek, sehingga nominal yang harus kita bayar perbulannya relatif tinggi. Beberapa jasa keuangan dan bank sudah menyediakan pelayanan KTA secara online untuk saat ini.
4. Modal Ventura
Modal Ventura adalah modal yang diberikan badan usaha sebagai bantuan pembiayaan untuk perusahaan rintisan atau UKM dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain perusahaan modal ventura dapat disebut investor. Untuk mendapatkan modal usaha dari perusahaan ventura, rajin-rajinlah mendatangi berbagai event pameran start-up atau UKM. Melalui event ini, kita tak hanya bisa “berburu” investor potensial, tapi juga memperluas jaringan sekaligus menambah pengetahuan yang berguna untuk usaha yang akan dirintis.
Modal Ventura adalah modal yang diberikan badan usaha sebagai bantuan pembiayaan untuk perusahaan rintisan atau UKM dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain perusahaan modal ventura dapat disebut investor. Untuk mendapatkan modal usaha dari perusahaan ventura, rajin-rajinlah mendatangi berbagai event pameran start-up atau UKM. Melalui event ini, kita tak hanya bisa “berburu” investor potensial, tapi juga memperluas jaringan sekaligus menambah pengetahuan yang berguna untuk usaha yang akan dirintis.
5. Koperasi Simpan Pinjam
Untuk mendapat pinjaman darisini, kita perlu terlebih dahulu mendaftar menjadi anggota koperasi. Selanjutnya, kita perlu memberikan proposal usaha kita kepada piham peminjam. Jika pengajuan disetujui, maka pencairan pinjaman serta prosedur pengembalian akan disesuaikan berdasarkan kesepakatan yang telah disetujui. Biasa limit pinjaman awal yang diberikan koperasi, tidak tinggi, hanya kisaran 200 ribu sampai 1 juta. .Umumnya ketika kita mengambil pinjaman kita di koperasi teraebut, kita hanya bisa mengambilnya 90%. 10%nya dialihkan ke tabungan kita di koperasi, yang nantinya dapat kita ambil, setelah kita melunasi pinjaman kita.
Untuk mendapat pinjaman darisini, kita perlu terlebih dahulu mendaftar menjadi anggota koperasi. Selanjutnya, kita perlu memberikan proposal usaha kita kepada piham peminjam. Jika pengajuan disetujui, maka pencairan pinjaman serta prosedur pengembalian akan disesuaikan berdasarkan kesepakatan yang telah disetujui. Biasa limit pinjaman awal yang diberikan koperasi, tidak tinggi, hanya kisaran 200 ribu sampai 1 juta. .Umumnya ketika kita mengambil pinjaman kita di koperasi teraebut, kita hanya bisa mengambilnya 90%. 10%nya dialihkan ke tabungan kita di koperasi, yang nantinya dapat kita ambil, setelah kita melunasi pinjaman kita.
Setelah mendapat dana, kita bisa menggunakannya untuk hal-hal seperti berikut :
1. 50% Kita gunakan untuk membangun infrastruktur usaha kita
- Membangun website beserta sistemnya
- Membayar domain dan hosting
- Membuat sistem kerja
- Biaya evaluasi dan perbaikan sistem kerja
- Biaya maintenance
- Recruitment tenaga kerja baru
- Biaya operasional (listrik, wifi, biaya sewa bangunan, dll)
1. 50% Kita gunakan untuk membangun infrastruktur usaha kita
- Membangun website beserta sistemnya
- Membayar domain dan hosting
- Membuat sistem kerja
- Biaya evaluasi dan perbaikan sistem kerja
- Biaya maintenance
- Recruitment tenaga kerja baru
- Biaya operasional (listrik, wifi, biaya sewa bangunan, dll)
2. 50% Sisanya kita gunakan untuk pembangunan produk
- Pengisian produk dalam situs (gambar, penulisan deskripsi, pembuatan syarat dan ketentuan, dll)
- Membuat sarana penjualan produk (kemasan, alat packing, dll)
- Biaya iklan (Membuat artikel marketing, dll)
- Pengisian produk dalam situs (gambar, penulisan deskripsi, pembuatan syarat dan ketentuan, dll)
- Membuat sarana penjualan produk (kemasan, alat packing, dll)
- Biaya iklan (Membuat artikel marketing, dll)
Terakhir kita perlu membuat cashflow atau laporan keuangan. Tujuan dari membuat laporan keuangan adalah melihat bagaimana kondisi usaha kita. Pada dasarnya cashflow terbagi menjadi 2,
1. Cash Inflow : segala bentuk kas yang menjadi pemasukan dalam usaha kita.
2. Cash Outflow : semua kas yang kita keluarkan untuk mendukung kegiatan usaha kita.
1. Cash Inflow : segala bentuk kas yang menjadi pemasukan dalam usaha kita.
2. Cash Outflow : semua kas yang kita keluarkan untuk mendukung kegiatan usaha kita.
Dengan adanya cashflow yang baik,
- Kita bisa melihat dibagian mana kondisi usaha kita mengalami kemacetan, sehingga kita bisa mengatasinya.
- Kita juga bisa mengeluarkan kebijakan baru untuk menyesuaikan dengan keadaan yang ada.
- Kita dapat melihat kapan potensi usaha kita mengalami kenaikan, sehingga dana tersebut dapat kita alokasikan untuk investasi atau simpanan lainnya.
- Kita bisa melihat dibagian mana kondisi usaha kita mengalami kemacetan, sehingga kita bisa mengatasinya.
- Kita juga bisa mengeluarkan kebijakan baru untuk menyesuaikan dengan keadaan yang ada.
- Kita dapat melihat kapan potensi usaha kita mengalami kenaikan, sehingga dana tersebut dapat kita alokasikan untuk investasi atau simpanan lainnya.
Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai Manajemen Keuangan dalam suatu usaha. Semoga dapat bermanfaat dan membantu jika anda ingin memulai suatu usaha. Terimakasih!
Comments
Post a Comment